Rabu, 18 Mei 2011

Fadhilah Dan Khasiat Bismillah

Junjungan besar kita Nabi Muhammad s.a.w. pernah bersabda:
“Tiada seorang bambapun mengucapkan ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM” kecuali Allah s.w.t. perintahkan para malaikat yang bertugas mencatat amal manusia untuk mencatat dalam buku induknya empat ratus (400) kebaikan.”
KHASIAT BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Basmallah sebuah kalimat yang tidak asing bagi seorang muslim. Basmallah diucapkan ketika akan memulai setiap perkara yang bermanfaat. Rasulullah bersabda, “Setiap perkara yang tidak dimulai dengan bismillah (dalam riwayat lain: dengan mengingat Allah), maka amalan tersebut terputus (kurang) keberkahan-Nya.”
Syekh Muhd.Abdul berkata didalam tafsirnya : “Al-Qur’an itu Imam dan ikutan kita,karena itu Al-Qur’an dimulai dengan kalimat ini,yaitu dengan Bismillah.Itu satu petunjuk bagi kita agar sekalian perbuatan kita dimulai dengan membaca Bismillah.”
Dzikir kalimat basmalah ini mengandung keutamaan, diantaranya sebagai berikut:
Dilindungi Allah dari gangguan Jin dan Setan
Dan sabda Rasulullah: “Penghalang antara mata jin dan aurat Bani Adam, apabila salah seorang dari mereka melepas pakaiannya, ialah dengan membaca Bismillah.”
“Apabila seorang masuk ke rumahnya dan mengingat Allah (berdzikir) ketika masuknya dan ketika makan, maka setan berkata: “Tidak ada tempat istirahat dan makan malam untuk kalian.” Dan apabila ia masuk dan tidak mengingat Allah ketika masuk, maka setan berkata: “Kalian telah mendapatkan tempat istirahat.” Dan apabila ia tidak mengingat Allah ketika makan, maka ia berkata:”Kalian mendapatkan tempat istirahat dan makan malam”
Dilindungi Allah dari gangguan orang yang bermaksud jahat
Ketika Khalid bin Walid tertimpa kebimbangan, mereka berkata kepadanya, “Berhati-hatilah dengan racun, jangan sampai orang asing memberikan minum padamu,” maka ia berkata, “berikanlah kepadaku,” dan ia pun mengambil dengan tangannya dan membaca: “Bismillah,” lalu ia meminumnya. Maka sedikitpun tidak memberikan bahaya kepadanya.
Hadist tersebut diatas memperjelas betapa pentingnya mengucapkan basmallah ketika akan memulai suatu pekerjaan sehari-hari yang bersifat positif. Selain khasiat diatas, Basmallah dapat memberikan berbagai manfaat lain bagi kita (keilmuan saya ambil dari berbagai kitab, dan saya sertakan juga sebagian pengamalan nyata setelah mengamalkannya)
Fadilatnya:
1. Di cintai oleh semua manusia
2. Dihormati serta di muliakan oleh semua mahluk
3. Menarik Rezeki baik Lahir maupun Ghaib
4. Penjagaan & Keselamatan
5. Dapat menundukkan semua golongan Jin
6. Tidak tergelincir ketika berjalan di atas Air
7. Menyembunyikan diri dari penglihatan orang ( Halimun )
8. Pelaris
9. Mengirimkan suara jarak jauh
10. Dapat menawarkan Racun
11. Kebal terhadap segala macam senjata tajam
12. Dapat mengubati penyakit lahir maupun Batin
13. Anti sihir, ilmu hitam, tenung dan sejenisnya
14. Dapat menawarkan Bisa binatang
15. Bantuan khusus dari Allah
Berbagai Khasiat Basmalah:
1.Menumbuhkan Wibawa yang Besar.
Bila kalimat bismillah (huruf arab) ditulis pada kertas sebanyak 600 kali dengan tatacara yang benar. Kemudian dilipat dan dibawa kemana pun anda pergi, InsyaAllah tidak ada orang yang akan mencelakai anda, pancaran aura anda akan terlihat berkali lipat lebih berwibawa dihadapan kawan maupun lawan.
2. Menghindarkan dari sesuatu yang tidak diinginkan.
Bila kalimat bismillah (huruf arab) ditulis pada kertas atau kain sebanyak 113 kali pada permulaan bulan Muharam disertai dengan tatacara yang benar kemudian dibawa kemana saja anda pergi. InsyaAllah anda akan terhindar dari sesuatu yang anda benci.
3. Mendatangkan Bermacam Hajat.
Bacalah bacaan basmallah sebanyak 12000 kali dan setiap selesai 1000 kali baca shalawat:”Allahumma sali wa sallim ala sayyidina Muhammad.” Lalu berdoalah pada Allah apa yang diminta, InsyaAllah segera terkabul. Selama isi doa itu baik (positif).
4. Melariskan Dagangan.
Karomah / khasiat basmallah dapat juga untuk tujuan melariskan dagangan, selama barang dagang tersebut HALAL, dengan cara membaca kalimat basmallah sebanyak 786 kali, setiap hari selama 7 hari berturut-turut. InsyaAllah dagangan anda dalam waktu cepat atau lambat akan semakin laris.
5. Mencerdaskan akal.
Bacakan kalimat basmallah pada segelas air yang biasa kita minum (banyaknya air sesuai kebutuhan) sebanyak 786InsyaAllah akan mudah menghafal sesuatu dan otaknya bertambah cerdas. Lakukan ikhtiar ini selama 7 hari berturut-turut. Bisa untuk diri pribadi, anak, atau orang lain. kali pada saat matahari sedang terbit atau menjelang terbit. Kemudian minumkan pada orang yang dikehendaki
6. Aman dari gangguan setan.
Bacalah kalimat basmallah sebanyak 21 kali ketika akan menjelang tidur. Usahakan jangan mengatakan sesuatu setelah membaca basmallah sampai akhirnya tertidur. InsyaAllah tidur anda akan tenang dan aman dari gangguan setan / mimpi buruk.
7. Memperlancar Persalinan.
Caranya kalimat basmallah ditulis di dalam gelas, lalu dituang dengan air zam-zam atau air tawar kemudian diminumkan kepada orang yang susah melahirkan. InsyaAllah akan mempermudah melahirkan.
8. Dan diantara khasiat ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM” dan ‘LA HAU LAWALA QHU WATAILLA BILLAHI ALIYIL AZIM” maka ia dihindarkan daripada tujuh puluh musibah diluar keperihatinan, kesusahan, penyakit akal dan membebel.
9. Barangsiapa membaca ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM” 21 kali ketika hendak tidur maka ia aman dari syaitan laknatullah, kecurian, maut mendadak dan bala.
10. Barangsiapa membaca ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM” ketika hendak bersetubuh (jimak) maka anaknya kelak cerdas dan terbuka hatinya serta menjadi anak yang soleh dan baginya kebajikan sejumlah tarikan nafas anaknya itu.
11. Barangsiapa membaca ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM’ 41 kali pada telinga orang yang pengsan maka ia akan segera siuman (sedar).
12. Barangsiapa membaca ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM” 313 kali dan selawat atas Nabi Muhammad s.a.w. 100 kali pada hari Ahad disaat matahari terbit dengan menghadap kearah Kiblat maka Allah s.w.t. memberi rezeki tanpa diduga bersamaan fadhal dan kemurahan Allah s.w.t.
13. Barangsiapa membaca ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM” 786 kali lalu ditiupkan pada air lalu diminumkan kepada orang yang bebal selama tujuh (7) hari disaat matahari terbit maka lenyaplah kebeballannya dan ia akan hafal apa yang didengarnya.
14. Barangsiapa membaca ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM” 50 kali dihadapan orang yang zalim atau penguasa yang bengis maka ia akan tunduk atau ketakutan.
15. Terpelihara Dari Rasukan Jin Dan Syaitan – Tulis sebanyak 35 kali lalu pasangkan pada pintu. InsyaAllah, jin dan syaitan tidak akan berani masuk.
16. Barangsiapa menulis ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM” 101 kali diatas kertas lalu diletak disawah padinya maka sawahnya akan subur dan terpelihara dari bencana dan kalau dituliskan pada kain kafan 70 kali maka mayatnya yang berselimutkan kain kafan itu akan aman dari bahaya Munkar dan Nakir juga ia terlindung dari siksa kubur.
17. Barangsiapa menulis ‘ARRAHMANIRRAHIM’ sebanyak 50 kali khalimat tersebut didalam bahasa Arab lalu dibawa dan pergi kehadapan orang yang zalim maka ia akan aman dari keburukannya, dan saat menghadap itu bacalah ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM’ sebanyak 50 kali.
18. Ikhtiar mohon anaknya hidup dan sihat: tulislah ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM’ dengan huruf Arab lalu dipakaikan kepada perut perempuan yang sedang hamil itu.
19. Mohon maju perniagaannya: bacalah ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM’ sebanyak 786 kali dihadapan dagangannya lalu dihembuskan. Demikianlah dilakukan selama 7 hari. (Is’adurrafiq)
20. Ikhtiar mendapat ikan dengan cepat: Tulislah ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM’ diatas timah lalu diletakkan pada jaring atau kail. Insyaallah berduyunm-duyun datang ikan dari segala penjuru.
Tatacara ijazah dan amalan Bismalah Untuk Perawat
Pengijazahan yakni dibacakan al-fatihah dan dihadiahkan kepada rasullullah, keluarga dan sahabat baginda serta para wali allah, guru-guru agama di dunia sama ada yg masih hidup dan yg telah meningga dunia dan seluruh sekolah pondok di Malaysia, Patani dan Indonesia mohon agar mendapat perlindungan Allah. Hanya niat pada pertama kali mula membaca dan beramal. Ilmu ini baik dan bermanfaat. Setelah itu lengkaplah ijazahnya kerana Allah Ta’ala. Maka telah tamat ijazahnya
1. Berpuasa 7 Hari yang di mulai hari Jumaat ( Puasa Biasa )
2. Membaca Bismillah 786 x setiap selesai solat fardu
3. Membaca Basmillah 3x setiap selesai membaca Basmalah yg 786 x
4. Setiap selesai Solat isya membaca Bismillah 12000x, tiap-tiap mendapat 1000 x melaksanakan solat sunat hajat 2 Raka’at.
5. Selalu dalam keadaan Wudhu
6. Memperbanyak Selawat
7. Selesai puasa 7 hari pada hari jumaatnya pergi ke Masjid sebelum masuk diwajibkan untuk bersedekah seadanya kepada 7 Faqir Miskin, selesai solat Jumaat bacalah basmalah 3 x
8. Setelah selesai Basmalah didawamkan rutin ba’da subuh dan Maghrib (solat sunat)
9. Kalau mempunyai hajat apa saja, anda tinggal membaca Bismillah 786 x kemudian dengan izin Allah hajat anda di kabulkan oleh Allah seketika.
10. Untuk perubatan dan Pelaris di baca kan ke Air lalu di minumkan.
11. Untuk melihat makhluk ghaib di bacakan ke kasturi asli/kasturi putih/kasturi hitam sebanyak 12000x dan dizikirkan surah Surat Al-Mulk ayat 14, Surat Al- An’am Ayat 103 dan Surah Qaf ayat 22 sebanyak 71x dan ditiupkan di kasturi tersebut, kemudian disapukan di antara 2 alis dan teruskan wirid bismillahirrahmanirrahim hingga nampak mkahluk ghaib.
12. Untuk mengusir sihir dan sejenisnya di bacakan pada air, kemudian diusapkan ke seluruh anggota badan pesakit
ISMUL A’ZOM
Imam Abi Hamid Al-Ghazali menerangkan dalam kitabnya Al-Maqshadul asna syarhi asmaa illahi Husna:
“Sebuah warid menerangkan, Rasulullah saw berkata: “Ismul a’zam terdapat dalam dua buah ayat. Pertama “Wa ilaa hukum” sampai akhir (Ar-Rahim) dan kedua, ayat permulaan surah Ali Imran, yaitu “ Alif laam miin sampai akhir” (alQayyuum).
Menurut imam Al-Ghazali, Ismul A’dhom adalah ayat berikut:
Wa ilaahukum ilaahun waahid, laa ilaaha illa huwar rahmaanur rahim.
Alif laam miim. Alaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum.
Allaahumma innii as aluka bi annii asyaduannaka antallaahu laa ilaaha illaa antal ahadush shamadu lam yalid walam yuulad walam yakun lahuu kufuwan ahad.

Ertinya:
Dan Tuhan kamu adalah Tuhan yang satu. Tidak ada Tuhan yang patut disembah hanya Dia (Allah) yang maha Pengasih dan Penyayang.
Alif Laam Miim (Hanya Allah yang mengetahui maksudnya) Allah, Dialah Tuhan yang mutlak disembah, tidak ada Tuhan selainNya, hanya Dia yang maha Hidup dan Berdiri Sendiri.
Aku meminta kepadaMu ya Allah, bahwa aku menyaksikan tidak ada Tuhan yang patut disembah hanya Engkau yang maha Esa, Engkau tempatku meminta, Engkau tidak dilahirkan dan tidak melahirkan, dan tidak ada siapa juga yang menyekutui Engkau.

KHASIAT ISMUL A’ZOM
Selain itu Imam Al-Ghazali menerangkan ada sebuah hadis yang menerangkan bahwa pada suatu peristiwa Rasulullah saw mendengar seseorang yang mengucapkan do’a seperti tersebut diatas. Lalu Rasulullah saw berkata: “Demi diriku yang dijadikan Tuhan, sesungguhnya dia berdo’a dengan ismul a’zam. Apabila meminta dengannya nizcaya diberi Tuhan dan apabila berdo’a dengannya, niscaya diperkenan Tuhan.

Senin, 09 Mei 2011

SITI HAJAR DAN AIR ZAMZAM











Air Zamzam berasal dari mata air Zamzam yang terletak di bawah tanah, sekitar 20 meter di sebelah tenggara Ka'bah. Mata air atau Sumur ini mengeluarkan air zamzam tanpa henti. Diamanatkan agar sewaktu minum air Zamzam harus dengan tertib dan membaca niat. Setelah minum air Zamzam kita menghadap Ka’bah.
Sumur Zamzam mempunyai riwayat yang tersendiri. Sejarahnya tidak
dapat dipisahkan dengan isteri Nabi Ibrahim AS, yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail A.S. Sewaktu Ismail dan Ibunya hanya berdua dan kehabisan air untuk minum, maka Siti Hajar pergi ke Bukit Safa dan Bukit Marwah sebanyak 7 kali.Namun tidak berhasil menemukan air setetespun karena tempat ini hanya merupakan lembah pasir dan bukit-bukit yang tandus dan tidak ada air dan belum didiami manusia selain Siti Hajar dan Ismail.

Penjelasan tentang cerita ini adalah sbb :

Saat Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar dan Ismail tiba di Makkah, mereka berhenti di bawah sebatang pohon yang kering. Berkali-kali Nabi Ibrahim as menyeka peluh yang bercucuran diwajahnya. Ia terus saja menunggang unta bersama istri keduanya Hajar. Saat itu terik matahari sangat menyengat dan mereka berada ditengah tengah padang pasir yang kering kerontang. Sepanjang perjalanan itu, tiada sepatah katapun yang keluar dari mulut Ibrahim. Dikuatkan hatinya untuk tawakal. Dia yakin, Allah SWT tiada akan menganiaya hamba-hamba Nya, Ibrahim diperintahkan untuk meninggalkan istri dan anaknya ditengan padang pasir.

Tidak berapa lama kemudian Nabi Ibrahim A.S meninggalkan mereka.
Siti Hajar memperhatikan sikap suaminya yang mengherankan itu lalu bertanya ;" Hendak kemanakah engkau Ibrahim ?"
"Sampai hatikah engkau meninggalkan kami berdua ditempat yang sunyi dan tandus ini?” Pertanyaan itu berulang kali, tetapi Nab Ibrahim tidak menjawab sepatah katapun.

Siti Hajar bertanya lagi; "Apakah ini memang perintah dari Allah SWT ?"

Barulah Nabi Ibrahim menjawab, "ya".
Mendengar jawaban suaminya yang singkat itu, Siti Hajar gembira dan hatinya tenteram. Ia percaya hidupnya tentu terjamin walaupun di tempat yang sunyi, tidak ada manusia dan tidak ada segala kemudahan. Sedangkan waktu itu, Nabi Ismail masih menyusu.

Dlm hatinya sempat bertanya Kenapa Allah memerintahkan hal itu, bukankah padang pasir itu kering ditambah lagi, saat ditinggalkan Ismail masih bayi dan air susu Hajar belum keluar.Tapi Nabi Ibrahim adalah hamba yang taat kepada Allah dan ia kekasih Allah, kholilullah. Akhirnya Nabi Ibrahim yakin bahwa perintah itu pasti ada hikmahnya. Setelah 6 bulan perjalanan, tibalah mereka di Makkah. Kemudian Ibrahim memilih sebuah lembah ditengah padang pasir. Ibrahim turun dari untanya dan mengikat tali unta disebatang pohon kurma.

Siang itu matahari begitu panasnya membakar gurun pasir yang putih mengkilat. Dahaga yg melilit tenggorokannya tak ia hiraukan..dalam benaknya hanya berpikir bagaimana caranya memberitahukan kepada istrinya tentang perintah Allah. Setelah Siti Hajar diturunkan, Ibrahim bersiap siap pergi,melihat itu diapun bertanya" Suamiku, mengapa aku akan ditinggalkan sendirian bersama anakmu disini? apa dosaku hingga kau meninggalkanku seperti ini. Maafkanlah aku ..aku tak sanggup ditinggalkan ditengah tengah padang pasir yang kering kerontang ini".

"Tidak istriku, bukan karena dosamu,"jawab Ibrahim”
"Kalau bukan karena dosaku, bagaimana dengan anak ini? anak ini tidak tahu apa-apa,tegakah kau tinggalkannya?" balas Siti Hajar
Hati Ibrahim tersayat mendengar ucapan istrinya." Bukan itu maksudku.Tapi apa dayaku ketahuilah ini semua perintah Allah."jawab Ibrahim. Mendengar itu Siti hajar terdiam..terbayang penderitaan yg akan dihadapinya namun hatinya bertanya-tanya apa Hikmah dibalik semua ini..? " jika benar ini adalah perintah Allah tinggalkanlah kami disini. Aku ikhlas..segalanya kami pasrahkan kepada Allah. Dia pasti membela kami ..satu pintaku sebelum engkau pergi do'akanlah agar Allah menolong kami." pinta Siti Hajar Ibrahim jadi terharu. Istrinya Hajar memang wanita pilihan lantas Ibrahim berdo'a sebagaimana ditulis dalam Alqur'an,surat Ibrahim (14) Ayat 37; ' Ya Allah Tuhan kami, teguhkanlah hati mereka dengan mendirikan shalat, jadikanlah hati manusia tertarik kepada mereka, karuniakanlah rezeki kepada mereka. Mudah-mudahan mereka bersyukur kepada-Mu."Air mata Ibrahim menetes saat mendo'akan keselamatan anak dan istrinya yang ia cintai. Hati suami mana yang sanggup meninggalkan anak istri dipadang pasir tandus yang jaraknya enam bulan perjalanan dari rumah mereka. Namun atas keyakinan kuat pada Allah, perintah itu ia laksanakan. Ibrahim meninggalkan tempat itu dengan memasrahkan anak dan istrinya kepada Allah SWT.Tinggallah Siti Hajar bersama Ismail anaknya yang masih bayi air matanya berjatuhan mengiringi kepergian suami tercinta.Tak lama selepas kepergian Ibrahim perbekalan makanan dan minuman mereka sdh habis. Hajar bingung, bagaiman jika Ismail merasa lapar atau haus.. ternyata apa yang g ia takuti menjadi kenyataan. Tiba-tiba saja Ismail menangis keras kehausan minta minum..Hajar Panik, apalagi air susunya telah kering. Ia tak tahu dimana harus mencari air minum. Apalagi mereka berada di tengan padang pasir..sedang tangis Ismail makin keras hatinya tak tega mendengarkan teriakan anaknya..Dia tak bisa diam terus tanpa usaha ..spontan dia berdiri dan pandangannya menyapu sekeliling gurun pasir ..dari jauh terlihat ada genangan air..

" Itu dia. Aku kan segera dapatkan air itu untuk anakku..diapun berlari sekuat tenaga..ternyata sampai disitu tak ada genangan air hanyalah Fatamorgana, " Astaghfirullah rupanya hanya ilusi saja..tapi aku tetap hrs mencari demi anakku."dalam hatinya.

Saat itu tiada kata putus asa baginya matanya pun menyapu kesegala arah lagi-lagi dilihatnya ada genangan air..dan membasahi bumi..sekuat tenaga ia berlari lagi menuju tempat itu.Setelah tiba lagi-lagi air itu tetap tidak ada..sehabis itu rupanya dia tetap bertekad mencari air untuk Ismail anaknya. Matanya menyapu ketempat pertama tadi dan dia melihat ada kubangan air disan diapun kembali berlari..dan yang dilihatnya fatamorgana. Tanpa dia sadari telah bolak balik bukit sofa dan marwah sebanyak tujuh kali demi sang buah hatinya.

Meski tubuhnya sudah letih lari kesana-kemari tapi ia tetap sabar menghadapi semua cobaan ini..Padahal Ismail terus menangis sambil menggerakkan kakinya kebumi. Tiba-tiba rahmat Allah SWT datang..dari bumi tempat Ismail menggerakkan kakinya tadi keluarlah air..Bukan main gembiranya Siti Hajar mendapatkan air itu .Segera dia ambil air itu seraya berkata: Alhammdullillah..Zam..Zam..Zam!" Arti kata tersebut ialah berkumpulah,berkumpulah. Maksudnya adalah agar air itu berkumpul untuk anak Siti Hajar.

Dari situlah, awal mula air Zam-Zam keluar. semua itu berkat perjuangan Siti Hajar. Sang Ibu yang rela berlari antara bukit Safa dan Marwah sebanyak Tujuh Kali untuk menyelamatkan anaknya. Peristiwa itu kemudian diabadikan dalam ibadah haji sebagai salah satu rukunnya yakni Sa'i.

Cerita ini mengisahkan bagaimana beratnya perjuangan seorang Ibu menyelamatkan Anaknya agar tetap hidup bisa dibayangkankan 7 kali bolak balik bukit nan jauh dan tandus tetapi Beliau tetap sabar..ITULAH IBU yang selalu ada cinta untuk anaknya ..( sedangkan kita 2 kali bolak balik ke supermarket yang dingin saja kadang tak mau..) Dikala sang Ibu Ridho, disertai doa sang Ayah maka Allah munculkan sinergi cinta kasih itu untuk mereka lewat bayi mereka, kala kaki mungilnya menghentak bumi maka Allah pancarkan rahmat seketika itu juga..

Bisa dikatakan murninya air Zam-Zam kala itu semurni air susu Ibu untuk sang anak tanpa harus diproses dulu . Maha Besar Allah Dia berikan rizki yang berlimpah hingga sekarang air itu masih bisa dinikmati umat.

Kisah tadi semoga dapat diambil hikmahnya ya..sadarlah kita sebagai anak pergunakanlah sisa waktu kita untuk berbakti kepada orang tua kita terutama Ibunda kita.. Dan untuk orang tua jangan pernah kau jauhkan serta terlantarkan anakmu walaupun seinci darimu karena sesungguhnya kau tidak percaya akan Kebesaran Allah SWT.

Kisah Pengemis Yahudi Buta & Nabi Muhammad

Telah kita ketahui bersama bahwa nabi Muhammad memiliki sifat yg sangat mulia. Dan beliau adalah pribadi yang sangat suka menolong orang lain, nah pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan bagaimana kemuliaan nabi muhammad ketika ia berhadapan dengan seorang pengemis yahudi buta yg selalu menghinanya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPlu0BUs8O52ZTJ2vb3oSAizUl0wTaXsDmiY8uES0mDXmYoHhP5v8UUzsT1yll9Qvd0Y71CslbNd-2rHdOdGhC_k_NEiZsxv-bZEHKntqWwuZf8k6zsgShc5HPb1WS6QQC21ofW3g95MVy/s320/Pengemis+Buta.png
Alkisah, hiduplah Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi ia lalui dengan selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya".


Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?",tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.

Ke esokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu ?". Abubakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.

Nah inilah kisah itu sobat, dari kisah di atas kita bisa mengambil hikmah, bahwa setiap perbuatan yg kurang menyenangkan yg kita dapatkan dari orang lain bukan menjadi alasan bagi kita untuk memusuhi orang tersebut, Allah SWT berfirman, secara singkatnya begini, berdakwalah kejalan tuhanmu dengan hikmah dan nasehat yg baik dan lawanlah mereka yg tidak menyukaimu dengan cara yg baik pula. That all Bro..
gambar oleh:eryevolutions

Sabtu, 07 Mei 2011

Rahasia di balik Shallat Tahajud


“Dan pada sebagian malam bertahajjudlah dengannya sebagai tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji”. (Surat al-Isra’, ayat 79)
Mengapa Allah menyuruh kita bangun ditengah malam untuk melaksanakan shalat tahajjud di tengah malam? Apa rahasia dibalik perintah Allah tersebut? Apakah betul orang-orang yang bertahajjud ditengah malam akan diangkat Allah ke tempat yang terpuji?
*Shalat Tahajjud, Stres dan Hormon Kortisol (Hormon Stres)* Siapa bilang ajaran dalam agama Islam hanya dogma dan doktrin. DR. Muhammad Soleh, dosen IAIN Surabaya, telah mampu membantah pandangan tersebut melalui desertasi yang ia pertahankan sehingga mendapatkan gelar doktor dalam bidang ilmu kedokteran pada Program Pasca Sarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh shalat Tahajjud terhadap peningkatan perubahan respon ketahanan tubuh imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi”, menyimpulkan jika Anda melakukan shalat tahajjud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas dan khusyu’ niscaya Anda akan terbebas dari penyakit infeksi dan kanker.
Desertasi ini melibatkan 41 responden siswa SMU Luqman Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah, Surabaya. Dari 41 siswa, hanya 23 yang sanggup yang sanggup menjalankan shalat tahajjud selama satu bulan penuh. Setelah diuji lagi, tinggal 19 siswa yang bertahan shalat tahajjud selama dua bulan. Shalat tahjjud dimulai pukul 2.00-3.30 wib sebanyak 11 rakaat, dengan dua rakaat sebanyak 4 kali dan ditutup shalat witir sebanyak tiga rakaat. Dan selanjutnya hormon kortisol (hormon stres) dari 19 siswa tersebut diperiksa di tiga laboratorium di Surabaya (Pramitha, Prodia dan Klinika).
Apa yang terjadi? Para siswa yang shalat tahajjud dengan rutin dan ikhlas berbeda dengan siswa yang tidak melaksanakan shalat tahajjud. Mereka yang melaksanakan shalat tahajjud tersebut memilki kadar hormon kortisol yang rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil.
Hormon kortisol merupakan salah satu hormon stres. Kadar hormon ini semakin meninggi ketika kita dalam keadaan stres. Dengan kadar hormon yang meninggi kita lebih mudah berbuat salah, sulit berkonsentrasi dan daya ingat kita kurang baik. Hormon ini oleh pakar kesehatan dijadikan tolak ukur untuk tingkat/derajat stres seseorang. Makin stres seseorang maka hormon kortisol semakin meninggi dalam darahnya. Hormon kortisol memiliki kadar tertinggi di waktu tengah malam hingga di waktu pagi, terutama pagi-pagi sekali (normal di pagi hari berkisar 38-690 nmol/liter, sedangkan malam-nya 69-345 nmol/liter).
Stres dan depresi menjadi penyakit yang lazim di zaman sekarang ini. Stres sebenarnya keadaan yang positif bagi kita jika digunakan dalam keadaan yang masih wajar. Jika berlebihan maka kadar hormon adrenalin dan hormon kortisol akan meningkat sehingga menganggu sistem kekebalan tubuh yang akhirnya kita mudah terkena infeksi, penyakit maag, asma, dan memperburuk penyakit degenaratif kronis (kanker, diabetes, rematik dan lain-lain).
Dengan shalat tahajjud yang dilakukan secara rutin, ikhlas dan khusyu’akan mampu menciptakan karakter baru serta tangguh bagi pelaksananya, sehingga kita akan memiliki persepsi dan motivasi yang positip yang nantinya akan terhindar dari stres. Mungkin itulah maksud firman Allah pada surah Al-Isra’, ayat 79 diatas tentang diangkatnya para pelaksana shalat tahjjud ke tempat yang terpuji. Allahua’lam.
*Mengapa Harus Tengah Malam?*Kata tahajjud terambil dari kata hujud yang berarti tidur. Kata tahajjud dipahami oleh al-Biqai dalam arti tinggalkan tidur untuk melakukan shalat. Shalat ini juga dinamakan Shalat Lail/Shalat Malam, karena ia dilaksanakan di waktu malam yang sama dengan waktu tidur. Shalat ini terdiri dari dua sampai dengan delapan rakaat.
Apa rahasia bangun di tengah malam untuk shalat tahajjud? Hal ini telah dijawab Allah pada surat al-Muzzammil, ayat ke 6-7, berbunyi: “Sesungguhnya bangun di waktu malam, dia lebih berat dan bacaan di waktu itu lebih berkesan. Sesungguhnya bagimu di siang hari kesibukan yang panjang.”
Dari ayat tersebut ada dua hal yang begitu mengesankan kita. Pertama, sengaja untuk bangun malam. Kedua, bacaan di malam hari memilki efek dan dampak yang lebih mengesankan. Sengaja bangun malam hanya bisa dilakukan oleh orang memiliki niat yang kuat pula. Niat yang yang kuat pasti didorong oleh motivasi yang kuat, sehingga pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh-sungguh.

Shalat tahajjud dilakukan setelah tidur. Apa manfaatnnya pula? Bangun tidur pasti pikiran kita lebih fresh-segar. Bayangkan dalam satu hari, jantung kita berdetak sebanyak 100.000 kali, darah kita mengalir melalui 17 juta mil arteri, urat darah halus dan juga pembuluh-pembuluh darah. Tanpa kita sadari rata-rata sehari kita berbicara 4.000 kata, bernafas sebanyak 20.000 kali, menggerakkan otot-otot besar sebanyak 750 kali, dan mengopersikan 14 milyar sel otak.
Manusia perlu istirahat. Dan tidur adalah istirahat yang sangat baik menurut ilmu kesehatan. Dengan tidur berarti terjadi proses pemulihan sel tubuh, penambahan kekuatan dan otak kita kembali berfungsi dengan sangat baik. Tak heran kalau Allah berkehendak agar shalat tahjjud dikerjakan setelah tidur. Kurang baik jika dilakukan langsung setelah kita begadang malam. Dengan pikiran yang fresh akan membantu kita untuk lebih khusyu’ memaknai ayat-ayat Allah yang kita baca.
Bacaan di malam hari lebih mengesankan dibandingkan di siang hari, mengapa demikian? Pernahkan kita mengingat orang atau teman kita yang hobinya bermain break-breakan (orari). Mereka lebih senang akan memilih berkomunikasi di malam hari kira-kira mulai pukul 02.00-04.00 tengah malam. Kalau kita tanya kenapa mereka suka ngebreak di waktu tersebut, mereka menjawab suara yang dihasilkan di waktu itu lebih cukup bagus dan jernih, walaupun daya jangkaunya sangat jauh. Berbeda dengan siang hari suara breaker tidak begitu jelas banyak frekuensi lain yang menganggu.
Ini menandakan bangun di tengah malam dan bershalat tahajjud sangat baik untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Dan komunikasi yag kita lakukan semuanya berbasis pada pancaran energi. Penulis punya pengalaman menarik terhadap seseorang yang berumur setengah baya ketika berbicara dalam sebuah forum, dimana tutur katanya begitu santun didengar, wajahnya penuh percaya diri dan enak untuk dipandang, memiliki karakter yang kuat untuk mempengaruhi orang yang berinteraksinya dengannya. Pada sebuah kesempatan penulis bertanya :”Apa kira-kira rahasia kelebihan yang saudara miliki selama ini?”. Ia menjawab dengan singkat dan santun,”Disiplinkan diri dengan bershalat tahajjud!”.
*Meditasi dan Tahjjud*Meditasi berarti keheningan, diam dan kesendirian. Keheningan muncul apabila pikiran sadar kita telah berhenti sepenuhnya. Diam berarti berhentinya aktivitas fisik sedangkan kesendirian berati kita harus melakukanya sendiri tanpa bantuan, tuntutan, atau kehadiran orang lain.
John Kehoe, penulis buku terlaris ‘Mind Power’ pernah melakukan tapa brata dengan menyingkirkan diri dari hiruk piruk dunia, kemudian menyepi didalam hutan untuk melakukan meditasi. Hal ini ia lakukan untuk menembus batas kesadaran tertinggi atau lapiasan terdalam pikiran bawah sadarnya melalui kesunyian dan pencarian diri.
Banyak dari mereka melakukan metoda meditasi lewat relaksasi senam ringan, olah napas, pindah ketempat yang sunyi dengan menghidupkan kaset-kaset, CD pencerahan. Bahkan ada yang menggunakan aroma terapi wewangian, tak heran terlalu besar biaya yang dikeluarkan hanya untuk bermeditasi saja.
Padahal Allah telah memberikan jalan alternatip ke kita pada 14 abad yang lalu untuk lebih dekat dengan-Nya lewat pelaksanaan shalat malam, karena shalat adalah salah satu bentuk meditasi. Selama ini kita terjebak pada belenggu diri kita sendiri yang menjadikan shalat sebagai kewajiban semata bukan sebuah kebutuhan, kalau tidak shalat akan masuk neraka, terkesan Tuhan yang membutuhkan kita. Ironis.
Padahal untuk melakukan shalat tahjjud kita tak perlu ke hutan, mengasingkan diri, cukup bangun di tengah malam kemudian berwudu’ (bersuci) secara sederhana menurut rukun dan syaratnya. Tak perlu biaya mahal, hanya perlu tempat dan sajadah yang bersih.
*Kesimpulan*Jika kita melaksanakan shalat tahajjud secara rutin, benar gerakannya, ikhlas dan khusyu’ akan memiliki daya tahan tubuh yang kuat, sehingga tidak mudah stres ketika menghadapi problematika kehidupan. Dengan shalat tahajjud pasti hati kita akan semakin lembut, jernih dan berenergi tinggi, sehingga bacaan shalat beserta hikmah-hikmah yang terkandung mengalir deras dalam relung-relung jiwa kita dan menjadi pelita hidup di kemudian hari. Semoga Allah mengangkat kita ke tempat yang terpuji.
sumber:
http://www.eryevolutions.co.cc/2011/05/rahasia-di-balik-shallat-tahajud.html

Rabu, 04 Mei 2011

Pangeran William, keturunan Nabi Muhammad? (Berdasarkan Penyelusuran Genealogy Barat)


Para ahli Genealogy Barat, setidaknya mencatat ada 6 Jalur Silsilah yang menghubungkan Pangeran William denganMuhammad Rasulullah. Adapun Ke-6 Jalur tersebut, adalah sebagai berikut :
[Jalur 01] Nabi Muhammad => Fatimah (01) => Ishar (10) => Mawiyah of Cordoba (15, menikah dengan Gonsalo de Lara) => Jimena Munoz de Bierzo (19, menikah dengan King Alfonso VI of Leon) => Eleanor of Castile (25, menikah dengan King Edward I of England) => King Edward IV of England (33) => King George I of England (41) => Queen Elizabeth II of England (50) => Prince Charles (51) => Prince William (52)
[Jalur 02] Nabi Muhammad => Fatimah (01) => Qasim (07) => Abu Nazar Lovesendes (13) => Aldonza Martinez de Silva (20) => Leonora de Aragon (27) => King George I of England (36) => Queen Elizabeth II of England (45) => Prince Charles (46) => Prince William (47)
[Jalur 03] Nabi Muhammad => Fatimah (01) => Aslan (08) => Qarais (11) => King Muhammad I of Seville (13) => Zaida of Seville (16, menikah dgn King Alfonso VI of Leon) => Maria Gonsalez (20) => King Alfonso IV of Portugal (24) => Richard of York (29) => King George I of England (38) => Queen Elizabeth II of England (47) => Prince Charles (48) => Prince William (49)
[Jalur 04] Nabi Muhammad => Fatimah (01) => Abu Hasan Ali (09) => Emir Hisham III of Cordoba (17) =>Juan Velez (22) => Maria de Padilla (29) => Joan Beaufort (32) => King James I of England (37) => King George I of England (40) => Queen Elizabeth II of England (49) => Prince Charles (50) => Prince William (51)
[Jalur 05] Nabi Muhammad => Fatimah (01) => Abu Djaffer Muhammad (08) => Zayd (12) => Adosinda (17) => Martim Vasques (21) => Sancha de Ayala (26) => Mary Dudley (32) => Dorothy Spencer (36) => William Charles Augustus (41) => Queen Elizabeth II of England (45) => Prince Charles (46) => Prince William (47)
[Jalur 06] Nabi Muhammad => Fatimah (01) => Obeidallah (10) => Khalifah Ismail al Mansur of Egypt (12) => Elvira Alfonsez (19) => Margarethe (22) => Elisabeth of Ziegenhain (27) => Duke Urich I of Whurttemberg (32) => Duke Johann Georg I of Saxe-Marksuhl (37) => King George III of England (41) => Queen Elizabeth II of England (47) => Prince Charles (48) => Prince William (49)
sumber silsilah, bisa diselusuri pada situs :
fabpedigree.com, archiver.rootsweb.ancestry.com, worldconnect.rootsweb.ancestry.com dan wc.rootsweb.ancestry.com (Sumber : [tanya] apakah benar, Elizabeth II adalah keturunan nabi Muhammad? [no sara])

Alawiyyin menurut Syar’i
Harus diakui, ke-6 jalur silsilah diatas, kebenarannya masih harus diteliti lagi. Dan seandainya, data silsilah tersebut ternyata valid, apakah secara otomatis, keluarga Kerajaan Inggris, bisa disebut sebagai Alawiyyin (Keturunan Rasulullah)?
Padahal, sepanjang yang kita pahami, seorang Alawiyyin, memiliki kewajiban untuk mengikuti risalah Rasulullah? (Kunjungi :Kufu’ dalam Nikah, adalah Perkara dien).
Pangeran William, secara biologis mungkin seorang Alawiyyin, namun secara Syar’i masih sulit untuk diterima. Bukankah menurut hukum syariat, anak dari seorang muslim, yang kemudian berpindah keyakinan, akan digugurkan hak warisnya?
Menarik apa yang terjadi pada, Sir Abdullah Charles Edward Archibald Watkin Hamilton, seorang Bangsawan Inggris, yang memeluk ad Dinul Islam (Sumber : en.wikipedia.org).
Sir Abdullah, mungkin merupakan salah satu contoh seorang Alawiyyin dari trah Eropa, yang bisa diterima secara Syar’i.Hal ini dikarenakan, secara Genealogy beliau adalah keturunan ke-45 dari Rasulullah, sebagaimana terlihat pada susur galur berikut :
Sir Abdullah Charles Edward Archibald Watkin Hamilton 45, Sir Edward Achibald Hamilton 44, (son of Edward Joseph) 43, Sir Edward Joseph Hamilton 42, Sir John Hamilton 41, John Hamilton 40, William Hamilton 39, James (Colonel) Hamilton 38, Mary Butler 37, Elizabeth Poyntz 36, Anne Sydenham 35, Mary Poyntz 34, Nicholas Poyntz 33, Jane Berkeley 32, Thomas Berkeley 31, Maurice de Berkeley 30, Isabel de Mowbray 29, Elizabeth de Bohun 28, William de Bohun 27, Elizabeth Plantagenet 26, Eleanor de Castile (m. King Edward I of England) 25, Ferdinand III of Castile 24, Alfonso IX of Leon 23, Urraca of Portugal 22, Alfonso I of Portugal 21, Teresa of Castile 20, Jimena Munez 19, Nuno Gonsalez de Lara 18, Gonsalo Nunez de Lara 17, Nuno Gonsalez de Lara 16, Mawiyah of Cordoba 15, al Hakam II 14, Abd. Rahman III 13, Muhammad II 12, Abdullah I 11, Ishar 10, Abu Hassan Ali 09, Abu Djaffer Muhammad 08, Ali ar Ridha 07, Musa al Kadzim 06, Ja’far ash Shadiq 05, Muhammad al Baqir 04, Ali Zainal Abidin 03, Husain 02, Fatimah 01, Muhammad ‘The Prophet’
Catatan :
James (Colonel) Hamilton (generasi ke-38, dari Muhammad ‘The Prophet’), merupakan salah satu leluhur Prince Williammelalui jalur ibunya, Diana Frances (Lady) Spencer, Salasilah selengkapnya sebagai berikut :
Prince William of England 50, Diana Frances (Lady) Spencer 49, Edward John (8th Earl) Spencer 48, Cynthia Elinor Beatrix (Lady) Hamilton 47, James Albert Edward Hamilton 46, James Hamilton (2nd Duke) of Abercorn 45, James Hamilton (1st Duke) of Abercorn 44, James (Sir; `Viscount’) Hamilton 43, John James (K.G.) Hamilton 42, John (Hon.) Hamilton 41, James (Sir) Hamilton 40, James (Sir) Hamilton 39, James (Colonel) Hamilton 38…
WaLlahu a’lamu bishshawab

HUMOR SUFI:Orang Yang Memiliki Mimpi Terindah


Nasruddin mengenakan jubah sufinya dan memutuskan untuk melakukan sebuah pengembaraan suci. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang yogi dan seorang pendeta.
http://adetelur.blogdetik.com/files/2010/06/sufi.jpg
Mereka bertiga sepakat membentuk tim. Ketika sampai di sebuah perkampungan, kedua teman seperjalanan meminta Nasruddin untuk mencari dana, sementara mereka berdua berdakwah. Nasruddin berhasil mengumpulkan uang yang kemudian dibelanjakannya untuk halwa.
Nasruddin menyarankan agar makanan itu segera dibagi, tapi yang lain merasa belum terlalu lapar sehingga diputuskan untuk membaginya pada malam harinya saja.
Mereka bertiga melanjutkan perjalanan. Dan ketika malam tiba, Nasruddin langsung meminta porsinya “karena akulah alat untuk memperoleh makanan itu.”
Sementara itu, yang lain tidak setuju. Sang pendeta mengajukan alasan. Karena bentuk tubuhnya yang paling bagus, maka pantaslah kalau ia yang makan lebih dulu.
Sang yogi juga menyampaikan keadaan dirinya bahwa ia hanya makan sekali dalam tiga hari terakhir ini. Karenanya harus mendapat bagian yang lebih banyak.
Akhirnya mereka putuskan untuk tidur dengan sebuah janji bahwa yang malamnya bermimpi paling bagus, boleh makan halwa lebih dulu. Begitu bangun, sang pendeta bilang: “Dalam mimpi aku melihat pendiri agamaku membuat tanda salib. Itu berarti aku telah memperoleh berkah istimewa.”
Yang lain merasa amat terkesan, tapi kemudian sang yogi menyambung: “Aku mimpi pergi ke Nirwana, tapi tidak menemukan apa-apa.”Sekarang giliran Nasruddin.
“Aku mimpi bertemu seorang guru Sufi, Nabi Khidir, yang hanya muncul di depan orang yang paling suci. Ia berkata: ‘Nasruddin, makanlah halwa itu sekarang juga!’ Dan, tentu saja, aku harus mematuhinya.”

kisahteladan"Mimpi 5 perkara

 


Ada dikalangan Nabi-Nabi yang bukan Rasul menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara. Pada suatu malam, ada seorang Nabi bermimpi yang berbunyi, “Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Apa yang engkau perlu buat ialah lima perkara. Pertama makan apa yang engkau lihat, kedua sembunyikan, ketiga terima, keempat jangan engkau putuskan harapan, dan kelima lari daripadanya.”

Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat. Perkara pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata kepada dirinya, “Aku diperintahkan untuk memakan perkara pertama yang aku hadapi, tetapi ia sungguh aneh dan mustahil yang tidak dapat aku dilaksanakan.”

Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur Alhamdulillah.

Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut. Maka berkatalah Nabi itu, “Aku telah melaksanakan perintahmu.” Lalu dia pun meneruskan perjalanan tanpa disedari mangkuk emas itu keluar semula dari tempat ia ditanam.

Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, “Wahai Nabi Allah, tolonglah aku.”

Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung helang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, “Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezeki yang ada.”

Lantas Nabi teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pehanya dan diberikan kepada helang itu. Setelah mendapat daging itu, helang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.

Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalananya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahan menghidu bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya.

Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, “Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya ini.”

Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah bahawa:
1. Apa yang engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukit tetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu.
2. Semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua.
3. Jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya.
4. Jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat.
5. Bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah.



Hakcipta Terpelihara. Tidak dibenarkan sesiapa menyalin semula ayat-ayat pada karya ini dengan apa cara dan untuk apa juga tujuan, melainkan dengan izin bertulis daripada pengarang - Norziati binti Mohd Rosman

Hukum Minum Sambil Berdiri Dalam Islam


Dari Umar bin Hamzah, dari Abu Ghithfan Murri dari Abu Hurairah, Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda, “Sungguh janganlah salah seorang dari kamu minum sambil berdiri“. [HR Muslim 6/110-111].
Hadits yang senada juga dikatakan oleh Abu Hurairah, dari Nabi shalallahu alaihi wasalam bahwa sesungguhnya beliau melihat seorang lelaki minum dengan berdiri. Kemudian beliah bersabda kepadanya, “Muntahkanlah!” Orang itu bertanya: “Mengapa?” Beliau bersabda, “Apakah kamu suka jika minum bersama dengan kucing?” Orang lelaki itu menjawab “Tidak”. Dia bersabda lagi, “Sesungguhnya telah minum bersamamu sesuatu yang lebih buruk dari itu, yaitu setan!” [HR Ahmad 7990, Ad Darimi, Ath Thawawi dalm Muskilul Atsar 3/19 dari Syu'bah dari Abu Ziyad]
Hadits lainnya, “Jikalau orang yang minum sambil berdiri itu mengetahui apa yang ada dalam perutnya, tentu dia akan memutahkannya.” [HR Ahmad 7790&7796 dari Az Zuhri dari seorang lelaki dan A'masy dari Abi Shalih]
Hadits dari Qatadah dari Anas secara marfu’, “Nabi shalallahu alaihi wasalam melarang [dalam satu riwayat mencela] terhadap minum dengan berdiri“. [HR Muslim I/110, Abu Dawud 3717, At Tirmidzi 3/111, Ad Darimi 2/120-121, Ibnu Majah 2/338, Ath Thwawi dalam Syarh Al Ma'ani 2/357 dan Al Musykil 3/18 & 2/332, Ahmad 3/118, Aby Ya'la 156/2, Adh Dhiya' dalam Al Mukhtarah 205/2]. Dalam riwayat Muslim dan lainnya terdapat lafazh “Qatadah berkata: “Kemudian kami berkata : “Kalau makan?” Beliau bersabda: “Itu lebih buruk dan lebih keji.”
Larangan dalam hadits-hadits tersebut menunjukkan haramnya minum dengan berdiri tanpa udzur. Banyak pula hadits lain yang menunjukkan Nabi shalallahu alaihi wasalam juga pernah minum sambil berdiri. Jumhur ulama berpendapat hukumnya adalah makruh, sedangkan perintah untuk memuntahkan adalah sunnah.
Ibnu Hazem berpendapat hukumnya haram. Syaikh Al Albani berpendapat, “Agaknya pendapat inilah yang mendekati kebenaran. Karena bila untuk sekedar makruh [tanzih] tidak perlu menggunakan kata “tercela [zijrun]“, dan tidak diperintahkan untuk memuntahkan sebab perintah memuntahkan disitu adalah sesuatu yang bagi seseorang untuk melakukannya, sungguh tidak mungkin syariat membebankan sesuatu seberat itu hanya untuk perkara sekedar sunnah.”
Hadits-hadits yang menerangkan minum dengan berdiri mungkin karena ada udzur, wallahu a’lam.
Sumber :
Silsilah Ash Shahihah, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, Pustaka Mantiq

19 Rahasia Menjadi Pribadi Penuh Pesona


19 Rahasia Menjadi Pribadi Penuh Pesona
Diposkan oleh TEROPONG MISTERI SEPANJANG ABAD (silahkan dicopy paste) Kamis, 21 April 2011
Inilah 19 rahasia menjadi pribadi penuh pesona yang kami kembangkan dari pemikiran dr. Yul Iskandar, DSJ., MBAP.,MASRS., PhD. pendiri Yayasan Dharma Graha. Selamat mengikuti!

1. Berubahlah dengan waktu dan tempat!


Jangan selalu menuruti perasaan negatif, seperti: merasa bosan, lelah, jenuh, tersiksa dengan tempat atau masa lalu. Tersenyumlah, dan dunia akan tersenyum bersama anda! Menangislah, dan anda akan menangis sendirian! Mutiara kata ini mengisyaratkan agar kita selalu berbahagia dimana pun kita berada dan kapan pun. Jika kita merasa sebagai orang yang paling sedih atau menderita di dunia ini, yakinlah bahwa masih banyak orang lain yang lebih menderita daripada kita.

2. Carilah kenalan, teman, sahabat, relasi sebanyak-banyaknya!


�Sering-seringlah bepergian, menjelajahi dunia. Semakin sering anda bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang, maka kepribadian anda akan semakin matang tanpa anda sadari.

3. Cintailah orang lain seperti mencintai diri sendiri.


Dengan cinta, hidup menjadi indah, persahabatan menjadi�langgeng, dan silaturahmi tetap terbina. Tentunya cinta yang diberikan secara tulus tanpa pamrih, tanpa mengharap balasan kecuali dari Allah semata.

4. Hargailah dan nikmatilah alam.

�Dengan menghargai alam, jiwa menjadi tenang. Dengan menikmati alam hati menjadi senang. Temukanlah rahasia sesuatu itu tampak menarik, misalnya: bunga yang mekar, surya yang bersinar, sawah yang terhampar.

5. Hargailah orang lain.

�Misalnya dengan cara membuatnya bahagia, tersenyum, tertawa, memberi pujian yang tulus. Membahagiakan orang lain akan membuatnya membahagiakan kita di saat yang tak terduga, percayalah!

6. Jaga tingkah laku.


�Banyaklah mendengarkan dan berpikir daripada berbicara, kecuali bila waktunya untuk berbicara. Dengan menjaga lisan dan perbuatan kita, berarti setengah pertempuran hidup telah kita menangkan.

7. Jangan kekanak-kanakan.

�Sikap dewasa menunjukkan kepribadian yang kuat dan mempesona. Betapa banyak orang tua yang bahkan belum dewasa! Salah satu tanda kedewasaan seseorang antara lain adalah dari sikap, tutur kata, dan caranya di dalam mengambil keputusan secara arif dan bijaksana.

8. Jangan mencari kesalahan orang lain.


�Hidup kita terlalu singkat untuk melakukan hal ini.

9. Jangan rendah diri.

�Sudah seharusnyalah kita menerima dan memperbaiki kekurangan kita tanpa pernah merasa minder atau kecil di depan orang lain. Percayalah, tidak seorang manusia pun yang sempurna di muka bumi ini!

10. Jangan sombong.

�Ketahuilah bahwa selalu ada yang lebih daripada kita. Kesombongan menandakan kekosongan.

11. Kembangkan minat pada berbagai hal

.�Jangan membatasi diri anda, perluas bakat, minat, kemampuan, pengetahuan, dan keahlian anda. Memiliki satu keahlian atau spesialisasi akan terasa lebih baik dan sempurna jika ditunjang dengan keahlian dalam bidang yang lainnya, sehingga anda akan semakin "bersinar" dan penuh pesona.

12. Selalu baik pada orang lain.

�Jangan pernah merasa dendam sekalipun kepada orang lain, bahkan kepada mereka yang pernah menyakiti kita. Cintailah yang di bumi, niscaya yang di langit akan mencintaimu.

13. Selalu belajar.

�Semakin sering anda belajar, maka semakin banyak yang anda ketahui. Ilmu ini dapat menjadi lahan amal bagi anda, sehingga anda merasakan nikmatnya berbagi dan indahnya ilmu.

14. Selalu mengikuti informasi dan perkembangan terkini tentang apapun.

Dengan banyak mengetahui hal yang paling baru, maka anda akan tampil semakin percaya diri dan penuh pesona. Semakin banyak hal baru yang anda tahu, maka akan semakin banyak pula yang mencari dan mengejar anda...yakinlah!

15. Selalu tegap, sigap, dan siap.

�Posisi atau postur tubuh anda di dalam berkomunikasi dengan orang lain akan mengungkapkan siapa diri anda yang sebenarnya. Oleh karenanya, milikilah rencana, target, dan strategi (persiapan) yang matang dan semangat yang tak pernah pudar!

16. Selalu tersenyum pada orang lain.



�Orang akan lebih senang melihat wajah yang dihiasi senyuman daripada wajah yang selalu disertai ratapan atau keluhan.

17. Senang bekerja sama dengan orang lain.

�Inilah yang membuat jaringan (network) kita semakin luas, erat, dan kuat.

18. Senang menolong orang lain.

�Dengan gemar menolong orang lain, maka pada hakikatnya kita menolong diri kita sendiri. Semakin banyak orang yang kita tolong, maka akan semakin sering pula kita ditolong oleh Allah dengan cara-Nya yang tak terduga.

19. Terimalah nasib apa adanya.


�Tetaplah tenang dan tabah, ingatlah bahwa "badai pasti berlalu" dan "roda itu berputar". Jangan suka mengeluh, menggerutu, atau bahkan mencaci-maki nasib. Jangan sampai berkata atau menganggap bahwa Allah itu tidak adil! Justru di sinilah letak keadilan-Nya.

Dengan merenungi dan menerapkan semua hal di atas, maka menjadi pribadi penuh pesona saat ini bukanlah sesuatu hal yang mustahil bagi diri anda. Jika masih belum percaya, cobalah!

Misteri Arsip-Arsip Rahasia Vatikan


Jumat, 22 April 2011
Dengan jutaan dokumen tersimpan dalam susunan rak-rak yang panjang totalnya lebih dari 50 kilometer, tidak mengherankan bahwa Archivio Segereto Vaticano menarik perhatian semua orang. Ya, inilah Arsip Rahasia Vatikan yang terkenal dan sempat diangkat dalam novel dari Dan Brown juga dalam film Angels and Demons yang sampai saat ini masih menjadi salah satu film yang menarik.

Salah satu yang membuat banyak orang menganggapnya menarik adalah ’segreto’-nya (rahasia) sendiri. Bagian kecil dari nama inilah yang membuat ruang arsip Vatikan ini sangat menimbulkan rasa ingin tahu.

Akses ke dalam Arsip-Arsip Rahasia ini terbatas bagi umum kecuali para mahasiswa yang betul-betul sangat bersikeras untuk mendapatkannya. Akses itupun diberikan setelah melewati prosedur yang sangat panjang, dan dalam proses ini para mahasiswa harus membuktikan jika penggunaan Arsip sesuai dengan kebutuhan. Jika disetujui, item yang mereka minta pun akan diberikan.

Sebagai awalnya, semua materi yang diarsipkan sebelum abad ke delapan telah secara misterius menghilang, atau dalam kata-kata Vatikan; ‘karena alasan-alasan yang sepenuhnya tidak diketahui’. Semua ini membuat semua orang akan lebih bertanya-tanya bahwa apa gerangan yang sebenarnya berada di balik rak-rak yang panjangnya lebih dari 50 kilometer ini hingga membuat Vatikan begitu ketat menyimpannya untuk diri sendiri?

Menurut para otoritas, ruang arsip dalam wujud awalnya hanya terdiri dari dokumen-dokumen resmi mengenai patron-patron (jangan tanya saya apa artinya, saya juga tidak tahu) Vatikan yang paling lengkap. Namun, ruangan arsip tersebut dipercaya telah digunakan sebagai tempat penyimpanan hasil karya-karya heretik, yang koleksinya perlahan-lahan bertambah karena mengambil dari berbagai perpustakaan seperti orang Kataris dan Ksatria Templar.

Ironi dari menyimpan begitu banyak hasil karya tersebut adalah bahwa para pemburu hal-hal bidah dari gereja tidak terelakkan pasti membacanya dalam upaya untuk mengetahui musuh-musuh mereka lebih baik. Tetapi upaya ini sering berakhir dengan menceburkan diri ke dalam seni-seni kegelapan, seperti yang ditelusuri oleh Umberto Eco dalam novelnya, The Name of The Rose.

Hal-hal Yang Penting Dari Arsip

1246
Sebuah surat dari penguasa Mongolia, Khan Güyqk Agung, kepada Paus Innosensius IV, yang menolak klaim Sri Paus bahwa Khan yang Agung perlu dibabtis dan menolak untuk berhubungan secara damai dengan Vatikan hingga Sri Paus sendiri harus menyembah memberi pemnghormatan kepadanya di dalam Istana Mongolia.

1318
Sebuah dokumen yang memberi tanda pendirian University of Cambridge oleh Paus Yohanes XXII.

1534
Sebuah petisi atas nama Raja Inggris, Henry VIII yang meminta pembatalan kepausan atas pernikahannya selama 24 tahun dengan Chaterine dari Aragon sehingga sang raja dapat menikahi Anne Boleyn. Bagi yang seing mampir di bioskop mungkin ada yang masih ingat dengan film The Boleyn Girl. Banyaknya pita merah yang direkatkan pada bagian bawah (segel dari 85 bangsawan untuk meyakinkan Sri Paus akan legitimasi dari kasus Raja Henry) dikatakan sebagai asal muasal istilah ‘pita merah’.

1535
Sebuah surat dari Paus Paulus III kepada seniman Michelangelo yang disebut dalam paragraf pembukaan sebagai ‘kemenangan yang indah dari abad kita’, meminta sang seniman untuk meneruskan karyanya pada langit-langit Kapel Sistina, yang pada mulanya dipesan oleh pendahulunya Paus Klemens VII.

1550
Salah satu dari surat-surat Michelangelo yang tersisa, mengajukan kasus para penjaga Basilika Santo Petrus yang ia katakan tidak dibayar selama tiga bulan.

1633
Catatan-catatan bertulis tangan dari sidang Inkuisisi (sidang Vatikan terhadap orang-orang yang dianggap melawan Vatikan) terhadap Galileo atas klaim-klaimnya yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran karena mengatakan bahwa bumi ini berputar mengelilingi matahari.

1770
Penghargaan Ordo Ekuestarian Kepausan berupa Taji Emas diberikan kepada Mozart atas pencapaian musikalnya.

1797
Perjanjian damai antara Takhta Suci dan Republik Prancis di bawah kekuasaan Napoleon, dengan ditanda tangani oleh sang diktator muda sendiri.


Sejarah Kearsipan
Para kolektor yang paling obsesi tingkat tinggi pun tidak akan mampu menyaingi Vatikan yang telah menyimpan setiap lembaran kertas, mulai dari surat-surat pribadi hingga dokumen-dokumen kepausan dari zaman terdahulu. Timbunan material yang begitu banyak telah diwariskan secara turun-temurun hingga tahun 649 Masehi saat koleksi ini untuk pertama kalinya disimpan dalam ruang-ruang besi pada Istana Lateran Roma. Pada abad ke-11, arsip-arsip ini dipindahkan ke sebuah tempat penyimpanan di kaki Bukit Palatina. Pada saat itu, papirus-papirus yang tertua sudah mulai hancur.

Selama abad-abad pertengahan, arsip-arsip ini secara signifikan menjadi tidak berharga akbat terlalu sering dipindahkan. Pada tahun 1254, arsip-arsip dipindahkan dengan sebuah kapal ke sebuah biara di Cluny, lalu ke Perugia, Assisi dan akhirnya ke Avignon, dimana arsip-arsip ini disimpan lebih dari satu abad berikutnya. Baru pada pemerintahan Paus MartinusV (1427-1431) proses pengembalian arsip-arsip ini ke Roma dimulai, dengan memanfaatkan kuda dak kapal sebagai alat pengangkutan. Proses ini mengakibatkan sebagian besar arsip hilang dan hancur.

Terlepas dari semua upaya ini, seluruh koleksi itu masih harus melakukan satu perjalanan lagi, yang dianggap paling fatal dalam seluruh sejarahnya.
Setelah menginvansi Roma pada pergantian abad ke-19, Napoleon memutuskan untuk mengirim seluruh isi perpustakaan Vatikan ini ke Prancis. Tugas ini melibatkan pengiriman dari 3.239 peti yang terpisah-pisah, dan memerlukan waktu tiga tahun penuh untuk menyelesaikannya. Setelah Napoleon kalah pada tahun 1814, seluruh arsip-arsip tadi kembali lagi ke Roma dalam pemindahan yang berlangsung lamban. Banyak kereta pengangkut yang tercebur ke dalam sungai-sungai dan terjerumus ke dalam jurang-jurang. Dalam perjalanan pulang ini, hanya 2.200 peti berhasil kembali ke Roma.

Sifat-sifat Nabi Muhammad S.a.w

Telah dikeluarkan oleh Ya’kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai bapa saudaraku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu dia memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka dia berkata: Adalah Rasulullah SAW itu seorang yang agung yang senantiasa diagungkan, wajahnya berseri-seri layak bulan di malam purnamanya, tingginya cukup tidak terlalu ketara, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang, rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah di antara keduanya, yang bila beliau marah kelihatannya seperti bercantum, hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya, janggutnya lebat, kedua belah matanya hitam, kedua pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal, giginya putih bersih dan jarang-jarang.
Di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus, tengkuknya memanjang, berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata antara perutnya dan dadanya, luas dadanya, lebar antara kedua bahunya, tulang belakangnya besar, kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang halus, pada kedua teteknya dan perutnya bersih dari bulu, sedang pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula, lengannya panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan dan kakinya tebal berisi daging, panjang ujung jarinya, rongga telapak kakinya tidak menyentuh tanah apabila beliau berjalan, dan telapak kakinya lembut serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar daripadanya, bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti jalannya orang menyombongkan diri), melangkah satu-satu dan perlahan-lahan, langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang, bila menoleh dengan semua badannya, pandangannya sering ke bumi, kelihatan dia lebih banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit, jarang dia memerhatikan sesuatu dengan terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatnya, selalu memulakan salam kepada siapa yang ditemuinya.
Kebiasaannya
Kataku pula: Sifatkanlah kepadaku mengenai kebiasaannya!
Jawab bapa saudaraku: Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirehat panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya.
Dalam riwayat lain, dikatakan bahawa dia tidak menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila dia melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga dia dapat membela kerananya. Dia tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila dia merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila dia marah dia terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila dia gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan tersenyum, dan bila dia ketawa, dia ketawa seperti embun yang dingin.
Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan bapa saudaraku tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar beliau dan masuk beliau, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.
Keadaannya di rumah
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Aku juga pernah menanyakan ayahku tentang masuknya Rasulullah SAW lalu dia menjawab: Masuknya ke dalam rumahnya bila sudah diizinkan khusus baginya, dan apabila dia berada di dalam rumahnya dibahagikan masanya tiga bahagian. Satu bahagian khusus untuk Allah ta’ala, satu bahagian untuk isteri-isterinya, dan satu bahagian lagi untuk dirinya sendiri. Kemudian dijadikan bahagian untuk dirinya itu terpenuh dengan urusan di antaranya dengan manusia, dihabiskan waktunya itu untuk melayani semua orang yang awam mahupun yang khusus, tiada seorang pun dibezakan dari yang lain. Di antara tabiatnya ketika melayani ummat, dia selalu memberikan perhatiannya kepada orang-orang yang terutama untuk dididiknya, dilayani mereka menurut kelebihan diri masing-masing dalam agama.
Ada yang keperluannya satu ada yang dua, dan ada yang lebih dari itu, maka dia akan duduk dengan mereka dan melayani semua urusan mereka yang berkaitan dengan diri mereka sendiri dan kepentingan ummat secara umum, cuba menunjuki mereka apa yang perlu dan memberitahu mereka apa yang patut dilakukan untuk kepentingan semua orang dengan mengingatkan pula: “Hendaklah siapa yang hadir menyampaikan kepada siapa yang tidak hadir. Jangan lupa menyampaikan kepadaku keperluan orang yang tidak dapat menyampaikannya sendiri, sebab sesiapa yang menyampaikan keperluan orang yang tidak dapat menyampaikan keperluannya sendiri kepada seorang penguasa, nescaya Allah SWT akan menetapkan kedua tumitnya di hari kiamat”, tiada disebutkan di situ hanya hal-hal yang seumpama itu saja. Dia tidak menerima dari bicara yang lain kecuali sesuatu untuk maslahat ummatnya. Mereka datang kepadanya sebagai orang-orang yang berziarah, namun mereka tiada meninggalkan tempat melainkan dengan berisi. Dalam riwayat lain mereka tiada berpisah melainkan sesudah mengumpul banyak faedah, dan mereka keluar dari majlisnya sebagai orang yang ahli dalam hal-ehwal agamanya.
Keadaannya di luar rumah
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya tentang keadaannya di luar, dan apa yang dibuatnya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW ketika di luar, senantiasa mengunci lidahnya, kecuali jika memang ada kepentingan untuk ummatnya. Dia selalu beramah-tamah kepada mereka, dan tidak kasar dalam bicaranya. Dia senantiasa memuliakan ketua setiap suku dan kaum dan meletakkan masing-masing di tempatnya yang layak. Kadang-kadang dia mengingatkan orang ramai, tetapi dia senantiasa menjaga hati mereka agar tidak dinampakkan pada mereka selain mukanya yang manis dan akhlaknya yang mulia.
Dia selalu menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka tidak datang, dan selalu bertanyakan berita orang ramai dan apa yang ditanggunginya. Mana yang baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang buruk dicela dan dicegahkan. Dia senantiasa bersikap pertengahan dalam segala perkara, tidak banyak membantah, tidak pernah lalai supaya mereka juga tidak suka lalai atau menyeleweng, semua perkaranya baik dan terjaga, tidak pernah meremehkan atau menyeleweng dari kebenaran, orang-orang yang senantiasa mendampinginya ialah orang-orang paling baik kelakuannya, yang dipandang utama di sampingnya, yang paling banyak dapat memberi nasihat, yang paling tinggi kedudukannya, yang paling bersedia untuk berkorban dan membantu dalam apa keadaan sekalipun.
Majlisnya
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya lalu bertanya pula tentang majlis Nabi SAW dan bagaimana caranya ? Jawabnya: Bahawa Rasulullah SAW tidak duduk dalam sesuatu majlis, atau bangun daripadanya, melainkan dia berzikir kepada Allah SWT Dia tidak pernah memilih tempat yang tertentu, dan melarang orang meminta ditempatkan di suatu tempat yang tertentu. Apabila dia sampai kepada sesuatu tempat, di situlah dia duduk sehingga selesai majlis itu dan dia menyuruh membuat seperti itu. Bila berhadapan dengan orang ramai diberikan pandangannya kepada semua orang dengan sama rata, sehingga orang-orang yang berada di majlisnya itu merasa tiada seorang pun yang diberikan penghormatan lebih darinya.
Bila ada orang yang datang kepadanya kerana sesuatu keperluan, atau sesuatu maslahat, dia terus melayaninya dengan penuh kesabaran hinggalah orang itu bangun dan kembali. Dia tidak pemah menghampakan orang yang meminta daripadanya sesuatu keperluan, jika ada diberikan kepadanya, dan jika tidak ada dijawabnya dengan kata-kata yang tidak mengecewakan hatinya. Budi pekertinya sangat baik, dan perilakunya sungguh bijak. Dia dianggap semua orang seperti ayah, dan mereka dipandang di sisinya semuanya sama dalam hal kebenaran , tidak berat sebelah. Majlisnya semuanya ramah-tamah, segan-silu, sabar menunggu, amanah, tidak pemah terdengar suara yang tinggi, tidak dibuat padanya segala yang dilarangi, tidak disebut yang jijik dan buruk, semua orang sama kecuali dengan kelebihan taqwa, semuanya merendah diri, yang tua dihormati yang muda, dan yang muda dirahmati yang tua, yang perlu selalu diutamakan, yang asing selalu didahulukan.
Ketika bersama sahabat-sahabatnya
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya pun lalu menanyakan tentang kelakuan Rasulullah SAW pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersama-sama dengannya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW selalu periang orangnya, pekertinya mudah dilayan, seialu berlemah-lembut, tidak keras atau bengis, tidak kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya tidak kotor, tidak banyak bergurau atau beromong kosong segera melupakan apa yang tiada disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadanya, tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas dalam perilakunya tiga perkara yang berikut. Dia tidak suka mencela orang dan memburukkannya. Dia tidak suka mencari-cari keaiban orang dan tidak berbicara mengenai seseorang kecuali yang mendatangkan faedah dan menghasilkan pahala.
Apabila dia berbicara, semua orang yang berada dalam majlisnya memerhatikannya dengan tekun seolah-olah burung sedang tertengger di atas kepala mereka. Bila dia berhenti berbicara, mereka baru mula berbicara, dan bila dia berbicara pula, semua mereka berdiam seribu bahasa. Mereka tidak pernah bertengkar di hadapannya. Dia tertawa bila dilihatnya mereka tertawa, dan dia merasa takjub bila mereka merasa takjub. Dia selalu bersabar bila didatangi orang badwi yang seringkali bersifat kasar dan suka mendesak ketika meminta sesuatu daripadanya tanpa mahu mengalah atau menunggu, sehingga terkadang para sahabatnya merasa jengkel dan kurang senang, tetapi dia tetap menyabarkan mereka dengan berkata: “Jika kamu dapati seseorang yang perlu datang, hendaklah kamu menolongnya dan jangan mengherdiknya!”. Dia juga tidak mengharapkan pujian daripada siapa yang ditolongnya, dan kalau mereka mahu memujinya pun, dia tidak menggalakkan untuk berbuat begitu. Dia tidak pernah memotong bicara sesiapa pun sehingga orang itu habis berbicara, lalu barulah dia berbicara, atau dia menjauh dari tempat itu.
Ketika diamnya
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Saya pun menanyakan pula tentang diamnya, bagaimana pula keadaannya? Jawabnya: Diam Rasulullah SAW bergantung kepada mempertimbangkan empat hal, iaitu: Kerana adab sopan santun, kerana berhati-hati, kerana mempertimbangkan sesuatu di antara manusia, dan kerana bertafakkur. Adapun sebab pertimbangannya ialah kerana persamaannya dalam pandangan dan pendengaran di antara manusia. Adapun tentang tafakkurnya ialah pada apa yang kekal dan yang binasa. Dan terkumpul pula dalam peribadinya sifat-sifat kesantunan dan kesabaran.
Tidak ada sesuatu yang boleh menyebabkan dia menjadi marah, ataupun menjadikannya membenci. Dan terkumpul dalam peribadinya sifat berhati-hati dalam empat perkara, iaitu: Suka membuat yang baik-baik dan melaksanakannya untuk kepentingan ummat dalam hal-ehwal mereka yang berkaitan dengan dunia mahupun akhirat, agar dapat dicontohi oleh yang lain. Dia meninggalkan yang buruk, agar dijauhi dan tidak dibuat oleh yang lain. Bersungguh-sungguh mencari jalan yang baik untuk maslahat ummatnya, dan melakukan apa yang dapat mendatangkan manfaat buat ummatnya, baik buat dunia ataupun buat akhirat.
(Nukilan Thabarani – Majma’uz-Zawa’id 8:275)
Sumber : Hikmah.sitesled.com

Sifat-sifat Nabi Muhammad S.a.w

Telah dikeluarkan oleh Ya’kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai bapa saudaraku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu dia memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka dia berkata: Adalah Rasulullah SAW itu seorang yang agung yang senantiasa diagungkan, wajahnya berseri-seri layak bulan di malam purnamanya, tingginya cukup tidak terlalu ketara, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang, rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah di antara keduanya, yang bila beliau marah kelihatannya seperti bercantum, hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya, janggutnya lebat, kedua belah matanya hitam, kedua pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal, giginya putih bersih dan jarang-jarang.
Di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus, tengkuknya memanjang, berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata antara perutnya dan dadanya, luas dadanya, lebar antara kedua bahunya, tulang belakangnya besar, kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang halus, pada kedua teteknya dan perutnya bersih dari bulu, sedang pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula, lengannya panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan dan kakinya tebal berisi daging, panjang ujung jarinya, rongga telapak kakinya tidak menyentuh tanah apabila beliau berjalan, dan telapak kakinya lembut serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar daripadanya, bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti jalannya orang menyombongkan diri), melangkah satu-satu dan perlahan-lahan, langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang, bila menoleh dengan semua badannya, pandangannya sering ke bumi, kelihatan dia lebih banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit, jarang dia memerhatikan sesuatu dengan terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatnya, selalu memulakan salam kepada siapa yang ditemuinya.
Kebiasaannya
Kataku pula: Sifatkanlah kepadaku mengenai kebiasaannya!
Jawab bapa saudaraku: Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirehat panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya.
Dalam riwayat lain, dikatakan bahawa dia tidak menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila dia melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga dia dapat membela kerananya. Dia tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila dia merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila dia marah dia terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila dia gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan tersenyum, dan bila dia ketawa, dia ketawa seperti embun yang dingin.
Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan bapa saudaraku tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar beliau dan masuk beliau, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.
Keadaannya di rumah
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Aku juga pernah menanyakan ayahku tentang masuknya Rasulullah SAW lalu dia menjawab: Masuknya ke dalam rumahnya bila sudah diizinkan khusus baginya, dan apabila dia berada di dalam rumahnya dibahagikan masanya tiga bahagian. Satu bahagian khusus untuk Allah ta’ala, satu bahagian untuk isteri-isterinya, dan satu bahagian lagi untuk dirinya sendiri. Kemudian dijadikan bahagian untuk dirinya itu terpenuh dengan urusan di antaranya dengan manusia, dihabiskan waktunya itu untuk melayani semua orang yang awam mahupun yang khusus, tiada seorang pun dibezakan dari yang lain. Di antara tabiatnya ketika melayani ummat, dia selalu memberikan perhatiannya kepada orang-orang yang terutama untuk dididiknya, dilayani mereka menurut kelebihan diri masing-masing dalam agama.
Ada yang keperluannya satu ada yang dua, dan ada yang lebih dari itu, maka dia akan duduk dengan mereka dan melayani semua urusan mereka yang berkaitan dengan diri mereka sendiri dan kepentingan ummat secara umum, cuba menunjuki mereka apa yang perlu dan memberitahu mereka apa yang patut dilakukan untuk kepentingan semua orang dengan mengingatkan pula: “Hendaklah siapa yang hadir menyampaikan kepada siapa yang tidak hadir. Jangan lupa menyampaikan kepadaku keperluan orang yang tidak dapat menyampaikannya sendiri, sebab sesiapa yang menyampaikan keperluan orang yang tidak dapat menyampaikan keperluannya sendiri kepada seorang penguasa, nescaya Allah SWT akan menetapkan kedua tumitnya di hari kiamat”, tiada disebutkan di situ hanya hal-hal yang seumpama itu saja. Dia tidak menerima dari bicara yang lain kecuali sesuatu untuk maslahat ummatnya. Mereka datang kepadanya sebagai orang-orang yang berziarah, namun mereka tiada meninggalkan tempat melainkan dengan berisi. Dalam riwayat lain mereka tiada berpisah melainkan sesudah mengumpul banyak faedah, dan mereka keluar dari majlisnya sebagai orang yang ahli dalam hal-ehwal agamanya.
Keadaannya di luar rumah
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya tentang keadaannya di luar, dan apa yang dibuatnya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW ketika di luar, senantiasa mengunci lidahnya, kecuali jika memang ada kepentingan untuk ummatnya. Dia selalu beramah-tamah kepada mereka, dan tidak kasar dalam bicaranya. Dia senantiasa memuliakan ketua setiap suku dan kaum dan meletakkan masing-masing di tempatnya yang layak. Kadang-kadang dia mengingatkan orang ramai, tetapi dia senantiasa menjaga hati mereka agar tidak dinampakkan pada mereka selain mukanya yang manis dan akhlaknya yang mulia.
Dia selalu menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka tidak datang, dan selalu bertanyakan berita orang ramai dan apa yang ditanggunginya. Mana yang baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang buruk dicela dan dicegahkan. Dia senantiasa bersikap pertengahan dalam segala perkara, tidak banyak membantah, tidak pernah lalai supaya mereka juga tidak suka lalai atau menyeleweng, semua perkaranya baik dan terjaga, tidak pernah meremehkan atau menyeleweng dari kebenaran, orang-orang yang senantiasa mendampinginya ialah orang-orang paling baik kelakuannya, yang dipandang utama di sampingnya, yang paling banyak dapat memberi nasihat, yang paling tinggi kedudukannya, yang paling bersedia untuk berkorban dan membantu dalam apa keadaan sekalipun.
Majlisnya
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya lalu bertanya pula tentang majlis Nabi SAW dan bagaimana caranya ? Jawabnya: Bahawa Rasulullah SAW tidak duduk dalam sesuatu majlis, atau bangun daripadanya, melainkan dia berzikir kepada Allah SWT Dia tidak pernah memilih tempat yang tertentu, dan melarang orang meminta ditempatkan di suatu tempat yang tertentu. Apabila dia sampai kepada sesuatu tempat, di situlah dia duduk sehingga selesai majlis itu dan dia menyuruh membuat seperti itu. Bila berhadapan dengan orang ramai diberikan pandangannya kepada semua orang dengan sama rata, sehingga orang-orang yang berada di majlisnya itu merasa tiada seorang pun yang diberikan penghormatan lebih darinya.
Bila ada orang yang datang kepadanya kerana sesuatu keperluan, atau sesuatu maslahat, dia terus melayaninya dengan penuh kesabaran hinggalah orang itu bangun dan kembali. Dia tidak pemah menghampakan orang yang meminta daripadanya sesuatu keperluan, jika ada diberikan kepadanya, dan jika tidak ada dijawabnya dengan kata-kata yang tidak mengecewakan hatinya. Budi pekertinya sangat baik, dan perilakunya sungguh bijak. Dia dianggap semua orang seperti ayah, dan mereka dipandang di sisinya semuanya sama dalam hal kebenaran , tidak berat sebelah. Majlisnya semuanya ramah-tamah, segan-silu, sabar menunggu, amanah, tidak pemah terdengar suara yang tinggi, tidak dibuat padanya segala yang dilarangi, tidak disebut yang jijik dan buruk, semua orang sama kecuali dengan kelebihan taqwa, semuanya merendah diri, yang tua dihormati yang muda, dan yang muda dirahmati yang tua, yang perlu selalu diutamakan, yang asing selalu didahulukan.
Ketika bersama sahabat-sahabatnya
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya pun lalu menanyakan tentang kelakuan Rasulullah SAW pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersama-sama dengannya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW selalu periang orangnya, pekertinya mudah dilayan, seialu berlemah-lembut, tidak keras atau bengis, tidak kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya tidak kotor, tidak banyak bergurau atau beromong kosong segera melupakan apa yang tiada disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadanya, tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas dalam perilakunya tiga perkara yang berikut. Dia tidak suka mencela orang dan memburukkannya. Dia tidak suka mencari-cari keaiban orang dan tidak berbicara mengenai seseorang kecuali yang mendatangkan faedah dan menghasilkan pahala.
Apabila dia berbicara, semua orang yang berada dalam majlisnya memerhatikannya dengan tekun seolah-olah burung sedang tertengger di atas kepala mereka. Bila dia berhenti berbicara, mereka baru mula berbicara, dan bila dia berbicara pula, semua mereka berdiam seribu bahasa. Mereka tidak pernah bertengkar di hadapannya. Dia tertawa bila dilihatnya mereka tertawa, dan dia merasa takjub bila mereka merasa takjub. Dia selalu bersabar bila didatangi orang badwi yang seringkali bersifat kasar dan suka mendesak ketika meminta sesuatu daripadanya tanpa mahu mengalah atau menunggu, sehingga terkadang para sahabatnya merasa jengkel dan kurang senang, tetapi dia tetap menyabarkan mereka dengan berkata: “Jika kamu dapati seseorang yang perlu datang, hendaklah kamu menolongnya dan jangan mengherdiknya!”. Dia juga tidak mengharapkan pujian daripada siapa yang ditolongnya, dan kalau mereka mahu memujinya pun, dia tidak menggalakkan untuk berbuat begitu. Dia tidak pernah memotong bicara sesiapa pun sehingga orang itu habis berbicara, lalu barulah dia berbicara, atau dia menjauh dari tempat itu.
Ketika diamnya
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Saya pun menanyakan pula tentang diamnya, bagaimana pula keadaannya? Jawabnya: Diam Rasulullah SAW bergantung kepada mempertimbangkan empat hal, iaitu: Kerana adab sopan santun, kerana berhati-hati, kerana mempertimbangkan sesuatu di antara manusia, dan kerana bertafakkur. Adapun sebab pertimbangannya ialah kerana persamaannya dalam pandangan dan pendengaran di antara manusia. Adapun tentang tafakkurnya ialah pada apa yang kekal dan yang binasa. Dan terkumpul pula dalam peribadinya sifat-sifat kesantunan dan kesabaran.
Tidak ada sesuatu yang boleh menyebabkan dia menjadi marah, ataupun menjadikannya membenci. Dan terkumpul dalam peribadinya sifat berhati-hati dalam empat perkara, iaitu: Suka membuat yang baik-baik dan melaksanakannya untuk kepentingan ummat dalam hal-ehwal mereka yang berkaitan dengan dunia mahupun akhirat, agar dapat dicontohi oleh yang lain. Dia meninggalkan yang buruk, agar dijauhi dan tidak dibuat oleh yang lain. Bersungguh-sungguh mencari jalan yang baik untuk maslahat ummatnya, dan melakukan apa yang dapat mendatangkan manfaat buat ummatnya, baik buat dunia ataupun buat akhirat.
(Nukilan Thabarani – Majma’uz-Zawa’id 8:275)
Sumber : Hikmah.sitesled.com